Merubah File Word Menjadi File PDF

Merubah File Word Menjadi File PDF


Untuk orang awam, merubah word ke PDF tentulah sangat sulit, dan ini pernah dialami oleh saya sendiri selaku orang yang masih awam dalam dunia IT. Bahkan saya sempat pusing tujuh keliling.
File PDF  sering kita jumpai dalam ebook, modul, tutorial, dan lain sebagainya. Sebenarnya merubah word ke PDF tidak sesulit yang kita bayangkan selama ada usaha dan dan kemauan.
Berikut tips merubah Word ke PDF.
a.         Pertama download softwarenya di http://www.dopdf.com (freeware)
b.        Save File, lalu  instal di komputer.
c.         Selanjutnya cari file word yang akan diubah
d.        Lalu dari menu File, pilih Print, tentukan pilihan printer (sesuai dengan nama program yang diinstal tadi yaitu doPDF v6 ).
e.         Kalau sudah ada jenis printer doPDF v6, lalu klik Ok
f.         Dan jadilah file PDF.

Sumber : internet
Sejarah Sastra Indonesia

Sejarah Sastra Indonesia

Istilah kesusastraan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu susastra. Su berarti ‘bagus’ atau ‘indah’, sedangkan sastra berarti ’buku’. Dari kedua kata itu susastra diartikan sbagai tulisan indah. Istilah tersebut kemudian mengalami perkembangan. Kesusastraan tidak hanyaberupa tulisan.ada juga yang berbentuk lisan yang disebut sastra lisan.
Istilah sastra mencakup dua hal yaitu sastra sebagai senidan sastra sebagai ilmu atau pengetahuan. Adapun ciri sastra adalah sebagai berikut :
1) Menggunakan bahasa sebagai mediumnya
2) Gaya penyajiannya indah
3) Tertata dengan baik.
4) Menimbulkan daya tarik dan berkesan di hati pembacanya.
5) Bersifat imajinatif.
Ada dua fungsi karya sastra pertama fungsi rekreatif artinya dengan membaca sastra seseorang dapt memperoleh kesenangan atau hiburan. Fungsi kedua yaitu didaktif ini berarti seseorand dapat memperoleh pengetahuan tentang seluk beluk kehidupan atau nilai-nilai kebenaran yang terkandung dalam sastra tersebut. Sastra digolongkan menjadi tiga jenis yaitu prosa, puisi dan drama.
Secara garis besar sastra Indonesia terbagi menjadi dua periode yakni periode sastra Indonesia lama dan periode sastra Indonesia baru.

1. Kesusastraan Lama
Kesusastraan lama sering pula disebut kesusastraan klasik. Adapun ciri-ciri kesusastraan lama adalah sebagai berikut :
a. Nama pencipta tidak diketahui
b. Pralogis atau ceritanya banyak diwarnai oleh hal gaib.
c. Banyak menggunakan kata-kata baku.
d. Peristiwa yang dikisahkan berupa kehidupan istana. Raja-raja, dewa-dewa.
e. Berkembang secara lisan.
Sastra lama kemudian digolongkan lagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Mantra
b. Pantun
c. Pantun berkait
d. Talibun
e. Pantun kilat
f. Gurindam
g. Syair
h. Peribahasa
i. Teka-teki
j. Fabel
k. Legenda
l. Hikayat.

2. Sastra Baru
Seiring berjalannya waktu, sastra Indonesia pun terus mengikuti perkembangan Zaman. Era sastra Indonesia baru dimulai dari rentang waktu tahun ’20-an sampai sekarang.
Satra Indonesia baru mempunyai ciri sebagai berikut :
a. Tema kehidupan masyarakat sehari-hari.
b. Mendapat pengaruh daari kesusastraan Barat.
c. Pengarangnya dinyatakan jelas.
Mengikuti perkembangan zaman, sastra Indonesia dibagi beberapa golongan diantaranya adalah :
a. Angkatan ’20-an atau angkatan Balai Pustaka.
b. Angkatan ’30-an atau angkatan pujangga baru
c. Angkatan ‘45
d. Angkatan ‘66
e. Angkatan 70-an
f. Angkatan reformasi
g. Angkatan 2000


Pustaka
Kosasih, E (2008). Apresiasi Sastra Indonesia, Jakarta : Nobel Edumedia

Kategori

Kategori